Pengetahuan yang berharga untuk Anda: YOGA & SEX adalah judul buku karya Yogi Chetananand. Merupakan buku tentang yoga pertama yang gua baca, tepatnya saat gua masih kelas 1 SMA. Yeah around eight years ago. Jujur, saat pertama baca gua bener-bener gak paham apa itu yoga, apalagi disandingkan dengan kata sex. Okay, speak in frank, sebenernya kata sex-nya sih yang bikin gua kepengen tau apa isi buku tersebut. Duh, tolonglah dimaklumin. Siapa sih yang gak pernah muda dan berbahaya dan selalu pengen tau, apalagi kalo udah ada yang berbau-bau 'sex'.
Saat itu yang ada dipikiran gua tentang sex adalah. Satu, bertanya kepada orangtua mengenai sex adalah keputusan yang tolol. Dua, berperan sebagai pencetus untuk membicarakannya dengan teman-teman seumuran adalah gak sama bedanya dengan membangun image diri sebagai si otak mesum. Padahal yang diotak gua isinya gak sex melulu, ini kan just in case gua penasaran dan perlu bertanya dan mendapatkan sedikit pembahasan. Tiga, nanya-nanya tentang sex ke orang asing yang gak gua kenal adalah sama aja minta diperkosa di depan umum. Jadi intinya adalah gua gak pernah mencari tahu tentang sex dengan bertanya, membahas, atau tepatnya mencari lawan bicara untuk topik tersebut. What I did was, cari tau sendiri. Okay, cari tau disini bukan dengan nonton flm biru seperti yang kerap sangat difavoritkan oleh remaja seumuran gua yang lain atau bahkan coba-coba kesana kemari, alias praktek asal. Karena buat gua sex itu bukan sebatas tentang sesuatu yang erotis, nafsu, dan payudara. Sex adalah sebuah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab sebelumnya, yakni apa, bagaimana, dan untuk apa. Jadi yang gua habiskan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah dengan membaca. Setelah tabloid Fantasi, majalah Kawanku, Gadis, dan sederetnya... Gua gak melewatkan majalah Cosmopolitan untuk ibaca saat masih duduk dibangku SMA. Ya, jadi guru yang sangat berperan dalam menjadikan gua sedewasa ini adalah majalah Cosmopolitan. Dan salahnya adalah, ada doktrin-doktrin dan paham-paham dari majalah tersebut yang ewwwhh sudahlah nempel di setiap sel tubuh. Gak perlu dibahas.
But this article not supposed to talked about sex or ideology. Yang barusan adalah kronologis bagaimana rasa ingin tahu itu membawa gua kepada sebuah buku ukuran kecil dengan lembar halaman gak terlalu tebal, cenderung tipis malah, yang covernya didominasi perpaduan warna orange dan ungu plus gambar siluet perempuan tanpa busana dalam pose duduk (lotus), dan ada tulisan dengan huruf serba besar : YOGA & SEX. Kata yoga, memunculkan rasa ingin tahu. Sementara lata sex, memunculkan ketertarikan. Okay, buku itu gua baca. Gak butuh waktu lama kok, gak sampai berjam-jam, tipis dan sangat menjawab keingintahuan. Tapi, butuh waktu yang sangat panjang untuk memahami yoga itu sendiri.
Sehingga saat ini gua bisa bilang kalau memang ada diantara pembaca yang penasaran dengan arti dari yoga, cara mencari tahu arti yoga bukanlah dengan membaca. Karena yoga lebih dari sekedar definisi rangkaian kata per kata, yoga adalah sebuah perjalanan yang terdiri dari praktek, kesabaran, dan kedisiplinan.
Pernyataan gua barusan juga diamini oleh Harvey Day, kalau kurang yakin sama apa yang gua tulis, coba cari buku dengan judul dan penulis yang udah gua share barusan terus cek di halaman 13.
"Jika anda telah membaca halaman terakhir dari buku ini, anda tidak akan menjadi seorang yogi yang sempurna"
Dengan penjelasan, yoga tidak dapat dikuasai hanya dengan membaca buku atau mengikuti instruksi-instruksi tertulis. Yoga dapat dikuasai hanya dengan latihan dalam jangka waktu yang lama dan harus dilakukan dengan tekun. Yogi adalah sebutan bagi mereka yang telah berhasil dalam latihan yoga. Yogi adalah orang yang mempraktekan yoga, tetapi orang yang mempraktekan yoga belum tentu yogi. Mempelajari yoga adalah mudah tetapi untuk mencapai predikat seorang yogi adalah sangat tidak mudah, namun bukan berarti tidak mungkin.
Balik lagi ke titik awal, jadi secara harfiah, apa itu yoga? Dari buku Yoga & Sex, sang penulis menyebutkan bahwa yoga (dalam bahasa sansekerta) atau (dalam bahasa inggris) disebut yoke, sebenarnya penjelasan yang dikasih sang penulis panjang dan lebar tapi intinya adalah sistem meditasi Hindu yang bertujuan untuk mempersatukan kembali roh-roh yang telah meninggalkan jasadnya dan roh-roh orang biasa. Kalau yoke adalah hubungan manusia dengan binatang. Sedangkan yoga, hubungan manusia dengan Tuhan. Simpelnya, gua memahami yoga sendiri sebagai cara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Perlu dicatat, yoga bukan agama nor kepercayaan. Tapi yoga adalah alat untuk lebih dekat dengan Tuhan. Gua adalah pemeluk agama islam, dan selama gua berlatih yoga, gua merasakan sendiri kok lebih taat dan khusu dalam menjalankan ibadah sholat.
Terus, sex nya dimana? Begini, bisa dikatakan saat manusia melakukan hubungan sex, tepatnya saat mencapai orgasme, itu adalah moment-moment dimana manusia berada sangat dekat Tuhan. Gak percaya? Kebanyakan orang kalau lagi berhubungan fisik dengan pasangannya gak jauh-jauh kok apa yang digumamin "Oh, God! Oh, God!". See? Believe me now. Jadi, yoga disini adalah alat yang gak kalah nikmatnya dibanding sex dalam tujuannya untuk berdekatan dengan Tuhan. Kalau dalam sex ada yang namanya nafsu dan kenikamatan lewat orgasme, sementara di dalam yoga kenikmatan itu bisa dicapai dengan kesadaran tingkat tinggi.
Jangan tanya gua, apa manfaatnya, apa yang bisa didapat dari latihan yoga. Karena akan berbeda pada setiap orang. Yang pasti, adalah sesuatu yang positif. Kalau memang ada mereka yang berlatih yoga dengan tujuan mengurangi berat badan atau ingin awet muda atau melatih kesabaran, yes it works absolutely even more than you expect. Karena hasil yang bakal didapat dari berlatih yoga itu sepaket, gak cuman awet mudanya aja, tapi berat badan juga seimbang, plus kondisi mental yang lebih sabar, lebih tenang, optimis, dan fokus. You gotta check on your own, people.
Buat gua sendiri, yoga bukanlah barang baru. Karena gua sudah berjodoh dengan yoga sejak kurang lebih delapan tahun yang lalu. Oh iya, bertemu dengan yoga adalah jodoh lho. Jodoh gua dan yoga adalah memlalui buku usang tulisan Yogi Chetananand, dan selanjutnya adalah keputusan untuk mencukupi jodoh gua dengan yoga atau meneruskannya hingga ke jengang yang lebih mengasyikan. Yogi Chetananand juga menuliskan kok di dalam tulisannya kalau bertemu dengan yoga adalah jodoh. Gak semua orang bisa terpanggil untuk mempraktekan yoga. Dan gak susah kok buat membuktikan omongan Yogi Chetananand, setidaknya tulisan gua tentang yoga ini bisa dong menginspirasi beberapa orang untuk mulai mencari tahu dan mempraktekan yoga, itulah mereka yang berjodoh. Sementara, pastinya tidak sedikit yang bakal menganggap ini adalah tulisan sampah, ya gak sekestrim itu tapi paling tidak rasa ingin tahunya selesai saat mencapai bagian paling akhir dari tulisan ini, kondisi demikian tentunya terjadi pada mereka yang tidak berjodoh dengan yoga.
Buat gua sendiri, yoga bukanlah barang baru. Karena gua sudah berjodoh dengan yoga sejak kurang lebih delapan tahun yang lalu. Oh iya, bertemu dengan yoga adalah jodoh lho. Jodoh gua dan yoga adalah memlalui buku usang tulisan Yogi Chetananand, dan selanjutnya adalah keputusan untuk mencukupi jodoh gua dengan yoga atau meneruskannya hingga ke jengang yang lebih mengasyikan. Yogi Chetananand juga menuliskan kok di dalam tulisannya kalau bertemu dengan yoga adalah jodoh. Gak semua orang bisa terpanggil untuk mempraktekan yoga. Dan gak susah kok buat membuktikan omongan Yogi Chetananand, setidaknya tulisan gua tentang yoga ini bisa dong menginspirasi beberapa orang untuk mulai mencari tahu dan mempraktekan yoga, itulah mereka yang berjodoh. Sementara, pastinya tidak sedikit yang bakal menganggap ini adalah tulisan sampah, ya gak sekestrim itu tapi paling tidak rasa ingin tahunya selesai saat mencapai bagian paling akhir dari tulisan ini, kondisi demikian tentunya terjadi pada mereka yang tidak berjodoh dengan yoga.
Selama delapan tahun mengenal yoga, gua gak terus-terusan praktik yoga, tapi on and off, hingga off beneran dan kemudian on lagi. Dan gak nyangka banget sekarang yang namanya yoga, meditasi, reiki, kundalini, inti ruh, dan sederet jenis kegiatan latihan pernafasan ini menjadi tren masakini. Mudah-mudahan gak hanya menjadi tren, namun benar-benar bermanfaat untuk yang mempraktekan. Jangan hanya membaca, tapi praktekan. Jangan cuman meditasi, tetapi berolahragalah dengan gerakan-gerakan yoga karena olah raga adalah syarat utama dalam membersihkan cakhra dan membangkitkan kundalini. Sementara untuk gua, yoga merupakan paket lengkap dari olah raga dan olah batin.
No comments:
Post a Comment