Thursday, May 10, 2012

Pamrih, are you?

Ada sebagian orang yang rela menderita demi kebahagiaan orang lain. Namun di lain pihak, ada mereka yang bahagia dan tidak peduli dengan penderitaan orang lain. Miris memang. Sejak manusia dilahirkan dengan ego, kebahagiaan pribadi adalah yang utama. Dan sejak manusia dilahirkan bukan sebagai binatang korban, maka dengan ini tidaklah dianjurkan untuk mengorbankan kebahagiaan pribadi demi kebahagiaan orang lain. Karena belum tentu yang diberikan pengorbanan peduli akan penderitaan anda. Well, it sucks. Namun akui saja, hidup adalah tentang pamrih. Jangan berkata tidak. Bagaimanapun anda bangun setiap pagi, berangkat ke kantor, bekerja, adalah demi pamrih yang disebut upah. Karena dengan upah anda dapat menghidupi diri anda dan mencapai kebahagiaan pribadi. Jangan berkata tidak. Jika motif anda menolong sesama adalah untuk memetik buah kebaikan yang telah anda tebarkan. Karma. Perbuatan tidak baik, akan berbuntut perbuatan tidak baik. Sementara perbuatan baik, akan menimbulkan perbuatan baik. Jangan berkata tidak. Jika rasa kepeduliaan kita kepada alam semesta adalah untuk dapat menikmati kebaikan yang diberikan oleh alam nantinya. Jangan berkata tidak. Jika anda mengharapkan perlakuan yang sama dari orang yang anda sayangi. Anda mengharapkan cinta yang sama besarnya dengan yang anda berikan kepada orang yang anda cintai. Jangan berkata tidak. Jika ibadah kepada Tuhan yang selama ini anda lakukan adalah dengan harapan bahwa Tuhan akan membawa anda ke surga seperti yang anda impikan. Akui saja, hidup adalah pamrih. Tidak ada yang cuma-cuma. Ada ketulusan, namun ada harapan dibaliknya walaupun sedikit. Akui saja, hidup adalah pamrih.

No comments: