![]() |
Here are pepole's activities while waiting at St. Tugu, Jogjakarta. |
Monday, May 28, 2012
Friday, May 25, 2012
Mata.
MENGAPA SAYA MENANGIS?
Penelitian menyatakan bahwa kita mengangis karena alasan fisik maupun emosional. Sungguh, mengangis itu boleh jadi penting untuk memperthakankan kesehatan jasmaniah ataupun kejiwaan.
Setiap orang tahu mennagis merupakan pelepasan emosional dan meringankan stres yang terpendam. Tetapi apa yang kurang dikenal ialah bahwa airmata waktu menangis hampir pasti merupakan salah satu cara tubuh untuk membersihkan dirinya dari bahan-bahan beracun. Misalnya, garam-garaman dikeluarkan dalam air mata seerti halnya melalui keringan dan air seni. Airmata mengandung berbagai macam garam yang berasal dari makanan melalui darah. Garam dalam makanan diserap usus halus dan masuk ke aliran darah. Sewaktu darah mengalir melalui kelenjar-kelenjar airmata, garam masuk ke airmata.
Orang sudah tahu sejak ahli kimia Prancis Antoine Lavoisier (1743-1794) melakukan penyelidikan ilmiah pertama tentang airmata di tahun 1791 bahwa airmata mengandung natrium klorida (garam meja). Tetapi airmata mengandung pula garam-garam lainnya misalnya potasium klorida, dan faktor-faktor lain yang menolong pembentukan garam. Diantaranya adalah kalsium, bikarbonat, dan mangan. Percoban-percobaan yang dilakukan lebih dari dua ratus tahun lalu memperlihaktkan bahwa konsentrasi sodium (natrium) dalam aimata sama dengan di dalam darah.
Boleh jadi ada unsur kebenaran yang kuat dalam ungkapan "menagis itu membuat Anda merasa lebih nyaman". Filsuf Yunani kuno Aristoteles (384-322 sebelum Masehi) berteori bahwa menangsi pada pertunjukan drama bermanfaat bagi orang karena proses yang disebut "katarsis"--berkurangnya stres karena pelepasan emosional. Kata-kata ini masuk secara mencolok ke dalam perbendaharaan psikologi modern. Dalam artikel klasik tahun 1906 dalam American Journal Of Psychology, Dr. Alvin Borgquist menemukan bahwa 54 diantara 57 pasien melaporkan manfaat-manfaat positif bagi kesehatan setelah menangis (Borgquist. 1906:149-205). Studi-studi yang lebih mutakhir secara konsisten melaporkan temuan-temuan yang sama.
Di Ramsey Dry Eye and Tear Research Center di St Paul, Minnesotam ahli biokimia Dr. William Frey menemikan bahwa "airmata emosional" yang dihasilkan mereka yang mudah menangis waktu menonton film berbeda kandungan kimianya dengan "airmata karena irittasi" yang dihasilkan bila menghirup uap perasan bawang merah. Dr. Frey telah menmukan bahwa "airmata emosional" mengandung lebih banyak protein dibandingkan dengan airmata karena iritasi. Namun, makna perbedaan ini tetap tidak jelas? (Levoy. 1988:1F-3F)
Dalam sebuah studi di University of Pittsburg School of Nursing, peneliti psikiatri Margaret Crepeau menemukan di antara 137 pria dan wanita, "orang-orang sehat cenderung menangis dan memiliki sikap positif terhadap airmata daripada mereka yang menderita tukak dan kolitis--dua penyakit yang dianggap berkaitan dengan stres." (Levoy. 1988:1F-3F)
Para peneliti sekarang ini tengah meneliti kandungan airmata untuk mencari bahan-bahan seperti endorfin, ACTH, prolaktin, dan hormon pertumbuhan, yang semuanya dilepaskan stres.
Selain itu, rata-rata tangisan berlangsung sekitar enam menit. Seorang bayi umur setahun biasanya menangis 65 kali dalam sebulan (Carey. 1988;16).
APAKAH WANITA BENAR-BENAR LEBIH SERING MENANGIS DARIPADA PRIA?
Sering kali dikatan bahwa kaum pria jarang, kalu pernah, menangis--terutama di depan umum. Stereotip yang konvensional ialah mennagis itu menandakan kelemahan pada pria. Kekuatan stereotip ini dalam membentuk pendapat telah terliahat dari waktu ke waktu (Rymer. 1988:13). Di tahun 1968, Senator As Edmusnd Muskie, yang waktu itu merupakan calon utama nominasi calon presiden Partai Demokrat, menyaksikan harapannya hancur lebur ketika ia difilmkan sedang terisak-isak semsntara menghadapi kerumunan. Senanator Muskie belakangan menyangkal bahwa ia menganis. Sebaliknya dia mengatakan bahwa airmatanya itu akibat suhu cuaca yang hampir beku. Boleh jadi dia memang betul, sebab paparan pada udara yang amat dingin dapat menyebabkan airmata keluar, tetapi khalayak ramai menolak memepercayainya. Dia ditolak dengan alasan "terlampau lemah untuk menjadi presiden" dan akhirnya gugur dari percaturan pemilihan presiden dan masuk ke kegelapan-hampir tak ada orang yang mengampuni kalimat itu, mencucurkan airmata.
Di tahun-tahun belakangan, ada sejumlah pentunjuk bhwa kita agak cenderung membiarkan pemimpin -pemimpin pria kita untuk memangis. Mantan Perdana Menteri Australia Boh Hawke adalah contohnya. Dia menganis di depan umum dalam beberapa kesempatan, namun tetap merupakan perdana menteri paling lama kedua yang bertahan dalam sejarah Australia.
Namun bukti menyarankan bahwa kaum pria menangis lebih sering daripada yang siap diakui kebanyakan di anatara kita. Misalnya, survei-survei di Amerika Serikat memperlihatkan bahwa kaum wanita rata-rata menangis 5,3 kali dalam sebulan dibandingkan dnegan pria yang menangis 1,4 kali sebulan. Itu bearti pria rata-rata hampir 17 kali menangis dalam setahun (Carey. 1988:16).
Apabila menangis merupakan faktor vital untuk memperahankan kesehatan dnegan melepaskan emosi-emosi dan stres dan bila kaum wanita lebih mudah menangis daripada kaum pria di masyarakat kita, ini boleh jadi membantu menjelaskan mengapa kaum pria lebih mudah terkena penyakit-penyakit yang berkaitan dengan stres dan cepat mati.
Barangkali kaum wanita tahu bahwa setetes airmata sehari akan membuat jarang ke dokter? (Juan. 1988:15)
Sumber: BAB IV dari buku "Dr. Stephen Juan. Tubuh Ajaib : membuka misteri-misteri aneh dan menakjubkan tubuh kita. 2006. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama."
Thursday, May 10, 2012
Pamrih, are you?
Ada sebagian orang yang rela menderita demi kebahagiaan orang lain. Namun di lain pihak, ada mereka yang bahagia dan tidak peduli dengan penderitaan orang lain. Miris memang. Sejak manusia dilahirkan dengan ego, kebahagiaan pribadi adalah yang utama. Dan sejak manusia dilahirkan bukan sebagai binatang korban, maka dengan ini tidaklah dianjurkan untuk mengorbankan kebahagiaan pribadi demi kebahagiaan orang lain. Karena belum tentu yang diberikan pengorbanan peduli akan penderitaan anda. Well, it sucks. Namun akui saja, hidup adalah tentang pamrih. Jangan berkata tidak. Bagaimanapun anda bangun setiap pagi, berangkat ke kantor, bekerja, adalah demi pamrih yang disebut upah. Karena dengan upah anda dapat menghidupi diri anda dan mencapai kebahagiaan pribadi. Jangan berkata tidak. Jika motif anda menolong sesama adalah untuk memetik buah kebaikan yang telah anda tebarkan. Karma. Perbuatan tidak baik, akan berbuntut perbuatan tidak baik. Sementara perbuatan baik, akan menimbulkan perbuatan baik. Jangan berkata tidak. Jika rasa kepeduliaan kita kepada alam semesta adalah untuk dapat menikmati kebaikan yang diberikan oleh alam nantinya. Jangan berkata tidak. Jika anda mengharapkan perlakuan yang sama dari orang yang anda sayangi. Anda mengharapkan cinta yang sama besarnya dengan yang anda berikan kepada orang yang anda cintai. Jangan berkata tidak. Jika ibadah kepada Tuhan yang selama ini anda lakukan adalah dengan harapan bahwa Tuhan akan membawa anda ke surga seperti yang anda impikan. Akui saja, hidup adalah pamrih. Tidak ada yang cuma-cuma. Ada ketulusan, namun ada harapan dibaliknya walaupun sedikit. Akui saja, hidup adalah pamrih.
Subscribe to:
Posts (Atom)